Aliran Klasik
merupakan aliran atau mazhab yang dikembangkan oleh Adam Smith warga negara Skotlandia yang ditulis dalam
karyanya “ An Inquary Into
the Natural and Causes of the Wealth of Nations “ terbit tahun 1776 biasanya
disingkat “ The Wealth of Nation “.dalam buku tersebut Adam
Smith banyak mengemukakan/membahas
permasalahan ekonomi yang sebelumnya sudah banyak dibahas oleh para ekonom
sebelumnya. Adam Smith ( 1723 -1790
) dikenal sebagai bapak ilmu
ekonomi dunia ( Father Modern
Economic) karena ilmu ekonomi mencapai
masa kedewasaan.Dalam bukunya Adam Smith yang terdiri dari 900 halaman memuat
pokok-pokok pemikiran aliran klasik antara lain;
·
Paham hedonisme
yang dikembangkan oleh Epicurus
·
Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi
seminimal mungkin ( laissez faire laisser
passer)
·
Penekanan pembahasan ekonomi lebih bersifat
mikro, dengan menekankan teori harga
·
Pendekatan deduktif untuk pemecahan masalah
ekonomi yang digabungkan dengan
penjelasan historis
·
Pendekatan matematis dalam memecahkan
permasalahan ekonomi
·
Manusia merupakan factor produksi utama dalam
kegiatan ekonomi
·
Perekonomian selalu berada pada kondisi
ekuilibrium
Dari pokok pemikiran Adam Smith maka
banyak tokoh-tokoh yang lain mengikuti pola pemikiran Adam Smith dalam
mengembangan ilmu ekonomi sesuai dengan perkembangan pemikiran klasik antara
lain Thomas Robert Malthus, Jean Baptis Say , David Ricardo , Johan Heinrich
von Thunen, Nassau William Senior, Friedrich von Herman, John Stuart Mill dan John
Eliot Cairnes. Berikut akan dijelaskan beberapa pokok pembahasan antara lain tokok-tokoh ahli klasik dan sumbangannya dalam perkembangan ekonomi .
1. ADAM SMITH
(1729 - 1790)
Adam
Smith merupakan Father Modern of Economics
atau Bapak Ekonomi Modern sebab bukunya
merupakan buku pertama yang membahas permasalahan ekonomi dengan lengkap dan
sistematik.Aliran atau paham yang diciptakan oleh Adam Smith disebut sebagai aliran atau mazab klasik atau
mazhab liberal. Sekalipun Adam Smith digelari sebagai Father of Modern
Economics, tetapi istilah itu sendiri sebenarnya belum dikenal pada zaman
Smith. Istilah itu muncul pada abad XX baru- baru ini saja. Sebelumnya istilah
yang dipakai untuk ilmu ini adalah Political economy, yang menyatakan bahwa
ekonomi merupakan bagian dari politik
ekonomi yang khusus berhubungan dengan hal- hal seperti pajak, utang negara,
perdagangan luar negeri dan masih banyak lagi yang diulas dalam buku
tersebut.
Dasar pemikiran Adam Smith dipengaruhi oleh
gurunya pada saat menempuh kuliah di
Universitas Glasgow yaitu Francis Hutcheson ( 1694 – 1746 ) dan
teman kuliahnya yaitu David
Home . Dari Glasgow kemudia dia mendapatkan biasiswa sehingga dapat melanjutkan pendidikannya ke
Oxfort Univercity hingga tahun 1746.
Pada tahun 1748 hingga tahun 1751 mengajar di Edinburg Univercity dan pada tahun 1751 ia mengajar di Glasgow. Pada
saat menjadi dosen di Glasgow Univercity
memberikan serangkaian kursus
dalam bidang ilmu-ilmu social dan kemanusiaan. Bidang yang disukai Smith adalah falsafah moral, sehingga mempengaruhi
pola pemikiran Smith pada saat itu. Sehingga
buku yang ditulis pertama kali oleh Adam Smith berhubungan dengan
falsafah moral dengan judul The Theory
of Moral Sentiments ( 1759)
berisi tentang masalah ekonomi berhubungan dengan masalah moral dalam
kehidupan masyarakat. Isi buku ini serta perkuliahan yang dilakukan pada
Universitas Glasgow
merupakan sumber utama dalam penulisan buku An Inquary Into the Nature
and Couses of the Wealth of
Nations. Buku ini merupakan tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi
.Dalam buku tersebut Adam Smith menjelaskan teori
–teori yang mendasari pokok- pokok pemikirannya .
1.1. Hakikat Manusia Serakah
Seorang
pemikir – pemikir masa Yunani kuno bernama Plato mengatakan bahwa pada hakekatnya
manusia memilki sifat serakah. Pemikiran yang sama dilontarkan oleh Bernard de Mandeville ( 1670 – 1733) dalam
bukunya “ The Fable of the Boistis“ tahun 1714 mengatakan bahwa hakikat manusia
rakus , egoistis, selalu mementingkan diri sendiri. Menurut Mandeville sifat
manusia yang rakus dan selalu mementingkan diri sendiri akan memberi dampak social –ekonomi negative bagi masyarakat . Untuk menghindari
dampak negative tersebut Mendeville menganjukan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian .
Menurut padangan Smith berbeda
dengan Mandeville , sifat serakah dan egoisme manusia, malahan menganggap sifat
ini akan memicu pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan secara keseluruhan. Smith berpendapat bahwa sikap egoisme manusia
ini tidak akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada
persaingan bebas. Tiap orang menginginkan laba dalam jangka panjang , tidak akan pernah
menaikkan harga di atas tingkat harga pasar. Secara sederhana dalam
The Wealth of Nations menjelaskan :
“ If a pin
manufacturer tried to charge more than his competitors, they wouid take away
his trade ; if a workman asked for more
than the going wage, he would not be able to find work ; if a landlord sought
to exact aren’t steeper than another with land of the same quality, he would
get no tenant”
Dari pernyataan diatas , jika seorang penjual
gula di pasar apabila menjual diatas harga yang berlaku di pasar maka jualannya
tidak akan terjual sehingga penjual tadi gulung tikar, mengapa karena
masyarakat tidak mau membeli dengan harga yang tinggi.Begitu pula dengan harga
tenaga kerja , apabila seseorang menetapkan upah diatas rata-rata maka tidak
akan mendapatkan pekerjaan sehingga menganggur .
Menurut Smith lebih lanut, tindak tanduk manusia pada
umumnya didasarkan pada kepentingan diri sendiri ( self- interest), bukan belas
kasihan dan juga bukan perikemanusiaan.kata smith : “ It is not from the benevolence of the butcher that we expect our
dinner, but from his regard to his own interest”.Walaupun motif kepentingan
diri sendiri kurang begitu mulia , tidak berarti kita harus menolak berbisnis
dengan orang lain, sebab ini hanya akan menghancurkan diri sendiri.
1.2. Mekanisme Pasar Bebas
Adam
Smith mendukung motto yaitu laissez faire
– lasses passer, yaitu menghendaki campur tangan pemerintah dalam bidang
ekonomi minimum saja. Faham ini , sebagaimana
sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh Francis Quesney. Menurut Smith agar pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu jauh campur tangan
mengatur perekonomian. Biar saja
perekonomian berjalan dengan wajar tanpa
campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu
tangan tak kentara ( invisible hand) yang akan membawa perekonomian kea rah keseimbangan. Jika
banyak campur tangan pemerintah menurut
Smith , justru pasar akan mengalami
distorsi, yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan (
inefficiency) dan ketidakseimbangan.
Sekarang , bagaimana pasar bebas
yang didasarkan pada keinginan- keinginan
pibadi tersebut bisa membawa perekonomian pada suatu keseimbangan yang efisien ?. Dalam
menjawab pertanyaan tersebut tentang
bekerjanya mekanisme pasar yang sangat sederhana tetapi sangat ampuh tersebut, Smith
mengekspresikannya dalam suatu paragraph
yang mungkin paling sering dikutip orang ( terjemahan dalam bahasa Indonesia
) adalah ,
“Walaupun
tiap orang mengerjakan sesuatu didasarkan pada kepentingan pribadi , tetapi
hasilnya bisa selaras dengan tujuan masyarakat. Dampak dari aktifitas tiap
individu dalam mengejar kepentingan diri mereka sendiri terhadap kemajuan masyarakat
justru lebih baik, dibanding dengan tiap orang berusaha memajukan masyarakat.”
Dalam
kalimat lain pada buku yang sama, Smith
menulis:
“the natural
effort of every individual to better his own condition, when suffered to exert
itself with freedom and security, is so powerful a principle that it is alone,
and without any assistance, not only capable of carrying on the society to
wealth and prosperity, but of surmounting a hundred impertinen obstructions
with which the folly of human laws too often encumbers it operations …”
Smith tidak percaya dengan apa yang disebut “ maksud baik “ baik
dari perorangan dan bahkan juga dari pemerintah . Sehubungan dengan ini
ia pernah memperingatkan sebagai berikut :
“ You think you helping the economic system by your well
meaning laws and interference. You are
not !. Let it be. The oil of self-interest wiil
keep the gears working in almost miraculous fashion . no one need plan. No
sovereign need rule. The market will answer all things”
Pernyataan
Smith diatas , banyak terjadi di Indonesia pada tahun 1990-an. Pada tahun itu
banyak kesepakatan antara pemerintah dan pengusaha dalam bidang perdagangan dan
produksi dengan tujuan adalah memudahkan petani dan industri kecil lain dalam
memproduksi , memasarkan barang dan jasa
dengan cara membuat peraturan
perdagangan disebut tata niaga , seperti tata niaga cengkeh, tata niaga gula,
tata niaga tembakau, tata niaga beras, tata niaga industri kulit, tata niaga
tebu, tata niaga tanaman pangan .Tujuan awal tata niaga tadi untuk memudahkan
proses produksi dan pemasaran untuk petani dan pengrajin tetapi dengan adanya
tata niaga tersebut mengakibatkan
kerugian pada masyarakat. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
keinginan masyarakat , banyak tanaman yang dibakar karena over production ,
hasil produksi tidak sesuai yang diharapkan berhubungan dengan kualitas
produksi sehingga hasil produksi dibuang, dibakar atau ada yang dijual dengan harga yang murah.
Sehingga tata niaga tersebut banyak ditentang oleh masyarakat , sehingga
beransur-angsur tata niaga tersebut tidak ada.
Pandangan Smith kemudian ternyata telah menandai suatu
perubahan yang sangat revolusioner dalam
perkembangan pemikiran ekonomi.Tugas Negara
untuk menjamin terciptanya kondisi
di mana setiap orang bebas bertindak
melakukan yang terbaik bagi diri
sendiri. Bagi penyokong pasar bebas , tidak ada
jasa yang bisa dibuat oleh
seorang umat manusia , kecuali yang dapat membuat dirinya lebih maju
1.3. Teori Nilai
Menurut Adam Smith ,
barang mempunyai dua nilai yaitu nilai guna barang ( value in use) dan nilai tukar ( value
of exchange) . Nilai tukar atau
harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja ( labour) yang diperlukan dalam menghasilkan
barang.Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu barang
diukur berdasarkan pada tenaga kerja yang dicurahkan dalam menghasilkan barang
tersebut , tidak hanya diukur
berdasarkan pada hari dan jam kerja tetapi juga ketrampilan yang dimiliki
karena setiap orang mempunyai ketrampilan yang berbeda. Untuk itu ia menggunakan “ harga “ tenaga kerja sebagai alat ukur, yaitu upah yang diterima
dalam menghasilkan barang tersebut. Tingkat upah sekaligus menentukan perbedaan
ketrampilan tenaga, kerja.kalau A
menerima upah Rp. 10.000,00 dan B menerima upah Rp. 5000,00 per hari, ini
mencerminkan bahwa ketrampilan atau
skill si A dua kali lebih tinggi dari ketrampilan si B
Perbedaan dalam tenaga kerja yang
dicurahkan dalam menghasilkan barang
digunakan oleh Smith untuk
mematok harga.Misalnya , dalam waktu dua jam seseorang rata-rata bisa menangkap
seekor berang –berang , dan dalam waktu yang sama bisa digunakan untuk menangkap
dua rusa, maka harga berang- berang harus dua kali lipat harga rusa. Harga
seperti ini yang disebut Smith sebagai
harga alami ( natural price), yang dalam zaman modern sekarang ini disebut
sebagai harga keseimbangan jangka
panjang.
Hubungan antara nilai guna dan nilai
tukar, menurut Adam Smith suatu barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi
kadang-kadang tidak mempunyai nilai tukar ( tidak bisa ditukar dengan barang
yang lain ), dan sebaliknya ada pula
barang yang mempunyai nilai tukar sangat
tinggi, tetapi tidak begitu berfaedah dalam
kehidupan. Contohnya adalah air dan intan. Menurut Smith , tidak
ada jenis barang yang lebih berguna
daripada air.Tetapi dalam kenyataan sehari-hari air sangat berguna dalam tadi tidak bisa ditukarkan dengan barang yang
lain. Intan dilain pihak, tidak begitu berguna dalam kehidupan bagi kehidupan,
tetapi dari sedikit intan bisa ditukarkan dengan sejumlah besar barang- barang
lain yang jauh lebih besar faedah ( utility ) nya.
Dari contoh diatas, air dan intan
bagi Smith nilai tukar dapat diartikan dengan kemampuan sesuatu barang untuk
memperoleh barang lain, yang berarti
nilai tukar suatu barang sama
dengan harga daripada barang itu
sendiri. Jika diperhatikan, konsep nilai
ini Smith bersifat mendua ( ambiguous ) .Ia nampaknya belum atau tidak paham
tentang harga relative suatu barang. Ia juga tidak bisa membedakan antara utilitas total ( total utilty) dengan
utilitas marginal ( marginal utility ) dan utilitas rata-rata (average
utility). Dalam penjelasannya Smith
hanya berfokus pada utilitas total saja, dan ini membuatnya sulit untuk dalam memahami bagaimana peran permintaan dalam menentukan harga pasar.
1.3. Pembagian Kerja
Produktifitas tenaga kerja dapat
ditingkatkan melalui pembagian kerja atau division
of labour.Pembagian kerja akan mendorong
spesialisasi, di mana orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai
dengan bakat dan kemampuannya masing-masing .
Adanya spesialisasi berarti
setiap orang tidak perlu menghasilkan
tiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri , tetapi menghasilkan satu
jenis barang saja.Kelebihan barang akan dipertukarkan dengan barang yang
lainnya.
Dalam buku The Wealth of Nations ,
Adam smith mencontohkan pembagian kerja pada perusahaan pembuatan peniti.Jika tidak ada spesialisasi, maka setiap tenaga kerja mengerjakan pekerjaan secara utuh dari awal sampai akhir
dikerjakan sendiri dengan menghasilkan barang yang sama dalam suatu perusahaan
maka output yang dihasilkan relative kecil. Tetapi apabila terjadi pembagian
kerja mulai dari meluruskan , memotong
kawat, meruncingkan kawat,, memasangkan kepala peniti maka hasil yang diperoleh
lebih banyak dari yang dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pembagian kerja akan
meningkatkan produktifitas, sehingga meningkatkan hasil produksi , meningkatkan
total produksi dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
1.4. Teori Akumulasi Kapital
Menurut Adam Smith untuk meningkatkan kesejahteraan bisa dilakukan dengan cara meningkatkan laba
untuk mendapatkan laba yang banyak dengan cara melaksanakan kegiatan investasi.
Investasi diartikan sebagai pembelian barang-barang atau mesin-mesin untuk memperlancar proses
produksi sehingga produktifitas tenaga kerja mengalami
peningkatan .Peningkatan produktifitas akan meningkatkan produksi perusahaan. . Apabila perusahaan
melaksanakan hal yang sama maka output
mengalami peningkatan dan kesejahteraan akan naik pula. Adam Smith menganggap
akumulasi capital bagi pembangunan ekonomi , maka sistem ekonomi yang dianut
sesuai dengan pemikiran adam smith sering disebut system liberalisme atau
kapitalisme atau Market Economie System.
2.
THOMAS
ROBERT MALTHUS (1766 - 1834)
Thomas Robert Malthus merupakah pengikut
aliran klasik yang pada akhirnya melemahkan pandangan positif Adam Smith
.Malthus dilahirkan pada tahun 1766 dari
keluarga kaya raya.Malthus dibaptis
dengan nama Thomas Robert, tetapi dikenal sebagai Robert atau Bob oleh keluarga dan kawannya.Sebagai putra
bungsu daei delapan bersaudara dia
sangat akrab dengan persoalan kelebihan
penduduk. Iman Kristennya menganjurkan
keluarga besar dan pandangan umum saat itu adalah banyak anak banyak rejeki.
Pada tahun 1784 Malthus masuk ke
Universitas Cambridge , mengambil jurusan
matematika dan bahasa ( dia
menguasai lima bahasa).Setelah lulus
pada tahun 1788 dia mengikuti Holy Order dan menjadi pendeta untuk
Gereja Inggris, yang mengsyaratkan hidup
selibat.Malthus meninggalkan statusnya
sebagai pendeta setelah bekerja enam
tahun , karena memutuskan utnuk menikah pada tahun 1804 pada usia 38 tahun dan
dikaruniai tiga anak.
Pada tahun 1805 , Malthus diangkat menjadi professor sejarah modern dan
ekonomi politik di perguruan tinggi yang baru, East India College di
Haileybury, yang didirikan utnuk
mendidik pegawai sipil di East India Company. Jadi Malthus memegang jabatan puncak
sebagai di jurusan ilmu ekonomi sanpai
akhir hayatnya pada tahun 1934.
2.1.
SUMBANGAN
PEMIKIRAN MALTHUS
Malthus menulis karya klasiknya setelah berdebat dengan “ seorang temannya“ tentang teori utopia Daniel
Malthus yang tidak lain adalah ayahnya
sendiri. Teori utopia William Godwin
yang didiskusikan merupakan murid
filusuf Prancis yaitu Jean Jacque Rousseau. Kalimat Rousseau “ manusia
dilahirkan bebas namun terbelenggu di mana-mana “ merefleksikan konflik anta idealisme dan realitasda zamannya (
1968-1949).Perdebatan tentang pandangan Godwill sehingga mempengaruhi pola
pandangan Malhut pada saat menulis buku yang berjudul An essay on the Principle of opulations as It Affects the Future
Improvement of Society, with Remark on the Speculation of Mr. Godwin, m.
Condorcet, and other Writers ( 1798), yang kemudian terkenal dengan essay on the principle of population.
Dalam buku karya Malthus “ Essy on
the Principle of Population “, banyak
dipengaruhi oleh pemikiran Smith. Buku tersebut
berisi bahwa tanah sebagai salah satu factor produksi yang
tetap jumlahnya. Di dunia ini jumlah
tanah relative tetap , kalaupun pemakaian tanah untuk produksi pertanian bisa
ditingkatkan , peningkatannya tidak akan seberapa.Dalam banyak hal justru jumlah tanah untuk membangun perumahan,
pabrik- pabrik dan bangunan lain serta untuk pembuatan jalan.
Malthus juga mengamati perkembangan manusia. Perkembangan manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan
produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia
berkembang sesuai dengan deret ukur (geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16,
32 dan seterusnya), sedangkan pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat
sesuai dengan deret hitung (aritmetik progession dari 1 ke 2, utopia merupakan 3,
4, 5 dan seterusnya). Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan hasil-hasil
pertanian, maka Malthus meramalkan bahwa
suatu ketika akan terdasi mala petaka (disaster)
yang akan menimpa umat manusia.
Berbagai masalah dalam masyarakat akan timbul sebagai akibat adanya
tekanan penduduk tersebut, yang pada gilirannya menyebabkan tekanan
berkelanjutan terhadap standar hidup manusia, baik dalam artian ruang maupun
output. Anehnya dalam menghadapi masalah orang selalu menyatakan keadaan dan
lingkungan, akan tetapi tidak pernah menyalahkan diri sendiri.
Apa yang bisa dilakukan manusia agar terhindar dari berbagai persoalan ekonomi
dan masyarakat? Dalam Essays on the
Principles of Population (1796) Malthus menguraikan bahwa :
- Jumlah penduduk
akan selalu bertambah dengan
bertambahnya jumlah alat pemuas
kebutuhan
- Jumlah
penduduk dapat dihambat /tidaknya
alat-alat pemuas kebutuhan
- Perkembangan jumlah penduduk dapat dihambat dengan dua macam chek antara lain :
Ø
Salah satu cara untuk menghindar dari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan control/ chek atau pengawasan terhadap pertumbuhan jumlah
penduduk disebut preventif chek,
antara lain dengan keluarga Berencana ( KB ) menurut istilah yang dipakai di
Indonesia, penundaan usia perkawinan ( postponement married) , pengekangan
moral/ moral restraint.
Ø
Positif Chek adalah pencegahan pertumbuhan
penduduk dengan cara bencana alam
,kelaparan, wabah penyakit , malapetaka
perang ( pernyataan Malthus ini menimbulkan hal yang bersifat pesimis ).
Dari pernyataan Malthus diatas
menyatakan bahwa, dalam kenyataanya produktifitas tenaga kerja meningkat dari
tahun ke tahun .Teori – teori yang dikemukakan Malthus lama kelamaan menimbulkan
hal yang bersifat controversial dalam kehidupan selanjutnya. Sehingga banyak
ekonom yang mengkritik pendapat Malthus tersebut. Kritik terhadap teori Malthus
antara lain :
§
Perbandingan
antara kenaikan jumlah penduduk
dengan kenaikan jumlah alat-alat pemus
kebutuhan seperti apa yang dikemukakan oleh Malthus adalah bersifat hipotetis,
tidak nyata. Kenyataan- kenyataan terakhir ini menunjukan kenyataan yang
sebaliknya.
§
Malthus mengabaikan bahwa manusia ( perempuan ) hidup tidak hanya
menghasilkan keturunan saja tetapi juga berkarier.
§
Malthus mengabaikan perkembangan tehnologi yaitu
tehnologi dalam bidang pertanian, kesehatan.
§
Teori Malthus bersifat hipotesis semata
§
Pendapat Malthus
bersifat oversimplification
3.
DAVID
RICARDO (1772 - 1823)
Merupakan seorang ekonom Inggris terkemuka karena banya hal antara lain
kaya , hukum keuntungan komparatif dari perdagangan internasional, hard
money, prinsip ilmu ekonomi klasik lainnya serta sefaham dengan pandangan Smith lasses faire .Ricardo dilahirkan dari
keluarga orang Yahudi , ayahnya bernama Abraham Israel Ricarado.Abraham
merupakan penganut Yahudi Sephadic dari keturunan Spanyol-Portugal yang menetap
di Belanda setelah diusir dari Spanyol
pada abad 15. ayahnya seorang pialang sukses yang membangun sebuah dinasti
keluarga. Dia pindah ke London
pada tahun 1760, di sanalah David Ricardo lahir . Pada usia 14 tahun , setelah
belajar di sekolah yahudi Amsterdam, Ricardo
dipekerjakan oleh ayahnya di London Stock Exchange.
Pada tahun 1814, di usia ke
42 menjadi seorang tuan tanah desa,
membeli tanah perkebunan yang sangat
luas bernama gatcomb Park di Gloucestershire. Minatnya pada ilmu ekonomi pada
tahun 1799, ketika tinggal di Bath saat membaca Wealth of Nation ( 1776 ). Sekitar tahun
1810-an meningalkan Bursa
saham dan menulis secara teratur tentang persoalan ekonomi. Pada tahun 1817
mempublikasikan dengan judul On the
Principle of Political Economy and
Taxation.
3.1. SUMBANGAN DAVID RICARDO DALAM IMU
EKONOMI
Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memegang peran penting dalam
perekonomian. Ide yang berasal dari Smith kemudian dikembangkan menjadi teori
harga harga relative berdasarkan biaya produksi, di mana biaya labor menjadi
unsure utama, disamping biaya biaya capital. Capital mendapat perhatian yang
cukup besar dalam analisis Ricardo sebab capital tidak hanya mampu meningkatkan
produktivitas labor, tetapi juga berperan dalam mempercepat proses produksi
sehingga hasil produksi dapat dengan cepat dikonsumsi.
Kalau ada perbedaan Smith dengan Ricardo hanya dalam
penekanan, Smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan
sedang Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara
berbagai golongan dalam masyarakat.
Dalam buku The Principles of Political Economy and
Taxation, Ricardo mengatakan beberapa teori anatara lain: teori sewa tanah,
teori nilai kerja, teori upah alami, teori uang dan teori keuntungan komparatif
dari perdagangan internasional.
Dalam teori sewa tanah Ricardo menjelaskan bahwa jenis
tanah berbeda beda . ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama
sekali. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi dan dengan demikian untuk
menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya biaya rata rata dan
biaya biaya marginal yang rendah. Makin rendah tingkat kesuburan tanah, jelas
makin tinggi pula biaya rata rata dan biaya marginal untuk mengolah tanah
tersebut.
Teori nilai kerja dan upah alami Ricardo menjelaskan
bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan
untuk menghasilkan barang tersebut yaitu biaya untuk bahan mentah dan upah
buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan hidup bagi buruh yang
bersangkutan.
Menurut Ricardo kalau harga yang ditetapkan lebih
besar dari biaya biaya maka dalam jangka pendek perusahaan akan menikmati laba
ekonomi. Adanya laba ini akan menarik perusahaan perusahaan lain untuk masuk
pasar. Masuknya perusahaan perusahaan baru berarti produksi akan meningkat dan
sebagai akibatnya akan terjadi kelebihan produksi di pasar. Kelebihan penawaran
barang ini akan mendorong harga harga turun kembali kepada keseimbangan semula.
Karena biaya biaya bahan mentah relative konstan maka Ricardo menyimpulkan
bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami yang
besarnya hanya cukup agar para buruh dapat bertahan hidup.
Teori keuntungan berbanding menurut Ricardo bahwa tiap
kelompok masyarakat atau negara sebaiknya mengkhususkan diri menghasilkan
produk produk yang bias dihasilkan lebih efisien dan kelebihan produksi atas
kebutuhan diperdagangkan yang hasilnya dapat digunakan untuk membeli barang
barang lain yang tidak dibutuhkan lebih banyak, jauh lebih banyak dibandingkan
jika barang barang tersebut harus dihasilkan sendiri.
David Ricardo memiliki kehebatan dalam melakukan
analisis ekonomi juga paling banyak mendapat kecaman, sebab dalam melakukan
analisis ia sering bersikap tegar dan dingin dan sebagai akibatnya ilmu ekonomi
kemudian sering dikritik sebagai dismal science. Ilmu ekonomi kemudian diejek
sebagai ilmu yang tidak berperasaan sebab dalam melakukan pembahasan para pakar
seperti Ricardo berusaha lebih banyak menggunakan ratio dan menghindari unsure
perasaan.
4.
JEAN
BAPTISTE SAY (1767 - 1832)
Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klsik
ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaan sendiri. Pendapat Say disebut Hukum Say. Hukum Say didasarkan pada
asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan.
Menurut Say peningkatan produksi akan selalu diiringi
pula oleh peningkatan permintaan, jadi dalam perekonomian yang menganut pasar
persaingan sempurna tidak akan terjadi kelebihan penawaran. Kalaupun terjadi
sifatnya hanya sementara. Pasar lewat tangan tak kentara akan mengatur dirinya
kembali kearah keseimbangan.
5.
JOHN STUART
MILL (1806 - 1873)
Dalam Principles of Political Economy pandangan
pandangan klasik disempurnkan dan diberi sentuhan yang lebih manusiawi. Di
tangan Mill individualisme tidak lagi tampil kasar dan kaku. Sebagai sesame
kaum klasik Mill menentng pihak pihak yang menuduh paham laissez faire sebagai
ilmu yang menyedihkan dan muram dan menuduh teori upah Ricardo sebagai upah
besi.
Mill membolehkan campur tangan pemerintah berupa
peraturan peraturan dan kebijaksanaan kebijaksanaan yang dapat membawa kea rah
peningkatan efisisen dan penciptaan iklim yang lebih baik sehingga tiap
aktivitas ekonomi dapat di arahkan kepada yang lebih baik dan lebih pantas.